Gambar yang diambil menunjukkan kota Ain Sefra di padang pasir itu ditutupi salju sedalam minimal satu meter.
Daerah gurun terpanas di dunia itu juga dapat menyaksikan sedikit salju akhir bulan lalu, ini terjadi kali pertama dalam 37 tahun.
Namun, pada tanggal 22 januari ini salju lebih lebat melanda dan beberapa area di kota yang dikenal sebagai 'pintu masuk ke Sahara' itu dilaporkan ditutupi salju sehingga sekitar pinggang.
Kondisi itu memicu kekacauan di kota itu dengan penumpang terdampar di dalam bus ketika jalan menjadi licin dan dingin.
Yang paling senang akan hal ini adalah anak-anak. Mereka mengambil kesempatan membangun manusia salju dan menaiki bukit yang selama ini berbatu dan gersang.
Bagi mereka, ini pengalaman pertama mereka menghadapi salju.
Menurut fotografer Sekkouri Kamel, 38: "Salju dimulai sekitar jam 1.30 pagi itu dengan kedalaman satu meter di beberapa tempat. Warga terkejut dengan situasi itu. "
Kali terakhir salju melanda Ain Sefra adalah pada 18 Februari 1979, tapi itu terjadi hanya beberapa menit.
Ain Sefra yang terletak tidak jauh dari perbatasan Maroko berada sekitar 1.000 meter dari permukaan laut dan dikelilingi Gunung Atlas.
Gurun Sahara meliputi hampir keseluruhan utara Afrika dan ia mengalami perubahan suhu dan kelembaban selama ribuan tahun lalu.
Ilmuwan mengatakan, meskipun daerah itu sangat kering sepanjang waktu, ia diharapkan berubah menjadi hijau kembali pada sekitar 15.000 tahun mendatang.
Salju melanda Sahara yang terjadi beberapa hari setelah 2016 dinyatakan sebagai tahun terpanas dalam sejarah.